Posts

Showing posts from November, 2020

Hey!

When you really want to write something, but you can't. Just can't. When the weather is good outside, but you choose to stay inside. You just don't want to see the world. When you said: I'm not that strong, I pretended to be one. You just confused who you  are  trying to  convince. When you wait for the cards to open up but yourself said otherwise. Just: no. In the end of the day, you just want to... :)

What I Have Learned

Dulu, aku pikir lawannya "cinta" adalah "benci". Ternyata bukan. The opposite of love is not hate, it's fear. Ini gak berarti menafikan benci, ya. Sebagai salah satu spektrum emosi, benci tetap valid, kok. Hanya saja, aku lebih sepakat soal "kebalikan dari cinta adalah rasa takut", ketimbang benci. Benci adalah salah satu manifestasi dari rasa takut. Misalnya, takut kehilangan, takut tidak dicintai (lagi), takut kecewa, takut gagal, dan lain-lain. --- Dulu, aku pikir orang yang marah-marah (atau abusif) dengan teriak-teriak itu sudah pasti emosian. Ternyata bukan. Mungkin, memang ada aspek behavioral  soal marah itu. Tapi, kalau orang marah dengan teriak-teriak, sebetulnya itu ekspresi dari rasa takut. Ya, mirip dengan poin sebelum ini. Orang yang teriak-teriak itu merasa berjarak dengan lawan bicaranya--walau jarak sebenarnya gak sampe satu meter 😂. Ia harus menaikkan intonaisnya karena ia takut perasaannya dianggap gak valid, takut argumennya tidak

Selamat Hari Kamu Sedunia! (Kapanpun Itu)

Kelak, kamu pasti bisa menemukan seseorang yang dapat memelihara percakapan, melahirkan tawa, merangkai doa, sampai berupaya menghapus air mata. Mungkin seseorang yang baru. Atau mungkin dia yang sudah selalu ada sejak kau kecil dulu. Suatu hari nanti, hal yang kau perjuangkan ini akan kembali padamu. Menjadi seorang dengan balutan "Kaum Seperti Kita" 🌈 di tanah ini memang tak pernah mudah. Tapi, pasti. Semua akan berpulang padamu. Dalam rupa karma baik, tentu. Jangan habiskan waktu tidurmu dengan terjaga terlalu larut, ya. Apalagi tenggelam terlampau dalam di samudera kekhawatiran sampai hari berganti pagi yang terlalu dini. Sulit berkata jujur memang karaktermu. Bukan tak bisa. Aku paham kau punya terlalu banyak pertimbangan untuk bisa mengucapkannya. Bahkan sekadar bilang "aku rindu" pada dia yang sudah lama kau bersamanya. Bahkan pada dia yang kau tahu kau pasti akan dapat balasan indah serupa. Kalau yang terakhir ini ada jaminannya, belajarlah menyampaikannya,

My Ocean of Silence

Image
  I do enjoy reading so much. Not because I am a smart person, but because reading gives me a quite room which I could drown without losing my breath. It calms me. It makes me forget about my life--even for a while. I've been away from my books lately, yes, it's called reading slump. I just-- I just can't read. I can't pick my books and read them. Let alone finished them. I think I even avoided them somehow. There are no particular reasons why I can't read. Well, maybe at first I had some problems that consume most of my thoughts. I just can't get rid them that quick. Or, maybe, I didn't want  them to go that quick. I cherished them inside my mind. I pleased them whenever they came but still hold the door open for them. And there it is, I even didn't notice when they were leaving. Then I was busy with my work, which makes me missed my books more. And oh, also blogging. I didn't even have time to watch Netflix, hahahah! I just starring at those pile o

Tentang Blogging

Umur blogku yang ini jauh lebih "tua" dari pada umur akun Twitter. Tapi tentu aku lebih banyak ngebacot di sana ketimbang di sini, wkwkwk. Alasannya lebih ke persoalan teknis aja: Twitter lebih praktis. Tapi tau gak, kenapa aku masih mau bertahan di sini? Pertama, kebalikannya dari Twitter: blog memungkinkan untuk aku menulis panjang--sepanjang apapun semauku. Tulisan panjang itu jelas tidak terinterupsi oleh batas karakter sehingga harus dipenggal menjadi beberapa bagian. Pengalaman membaca kadang keganggu karena hal begini. Untuk perkara piranti menulis, walau Blogger sudah menyediakan fitur aplikasi  mobile, hampir seluruh postingan di blog ini aku tulis dengan PC. Aplikasi Blogger tuh sama sekali gak asyik. Dan bagiku, aktivitas blogging sejati tuh ya pakai PC bukan pakai hape, hahahahah. *APADEH* Nah, beberapa waktu yang lalu tuh aku pernah sengaja kirim feed back  ke tim Blogger. Sebagai blogger lawas, ceritanya aku protes kenapa Blogger tuh gak upscale  dengan menyedia

I wish I had no birthday cake this year

Image
I had several plans for my birthday this year. I called it: 4 B's. But pandemic cancelled them all. Well, I actually still can work on the fourth B: (my) book. But, no. Everything swoop in a blink of an eye. I think I don't want to celebrate my birthday this year. Or, at least have good wishes like I did last year. A day after my first mental breakdown (finally I have to called it that way because I had terrible days and awful nights where I could crying out of nowhere--and it happened for at least four days in a row), I think my life was falling apart. I have to live another year with my miserable life so the birthday shouldn't be celebrated, but to be mourned. I am a person who love grand gestures. So much. My love languages are words of affirmations and receiving gifts. Imagine how happy I am on my birthday to be showered with a lot of delights in a day: genuine wishes and presents. I do, too, love to share gifts to the one I love. Yep. I love to spoiled someone I love.