Posts

Showing posts from May, 2017

NaWilla dan membalik halaman kisah masa kecil

Image
Saya tak punya banyak buku fiksi yang bercerita soal anak-anak. Maksudnya bukan buku anak-anak lho, ya. Tapi buku yang bercerita tentang anak-anak. Untuk menyebut satu-dua, ada Pangeran Kecil dan Toto Chan. Itu saja. Kalau diingat-ingat, memang buku macam itu agak jarang. Kalaupun ada, ya mungkin bercerita tentang dunia anak-anak dalam perspektif orang dewasa. Padahal, setelah membaca Pangeran Kecil dan Toto Chan, rasanya dunia anak-anak itu seru. Tak pernah kehabisan bahan untuk diceritakan. Suatu waktu, saya sedang Insta-walking (ya macam blog walking gitulah) di beberapa curated book shops . Lalu saya ketemu postingan NaWilla ini. Buku yang sampulnya berwarna kecoklatan ini belum pernah sekalipun saya lihat di toko buku (setidaknya di satu toko buku besar berinisial G itu). Satu-dua foto masih saya skip . Tapi lalu fotonya makin banyak. Di book shop sebelah juga ada. Wah, seberapa menarik sih buku ini, sampai banyak dijual di Instagram? Sementara saya tak pernah ta

It's All About the Money, Money, Money

Image
  Kok akuh tersinggung, ya? Kamu? I was scrolling on my Instagram account to look for anything cute to buy. Yes, anything. I would buy a nice blouse or outerwear or a pair of nice flips, you named it. I will buy it. After gave “love” to some pictures here and there, I moved to my virtual bank account to check whether it is quite enough money to buy one or two stuff. There, the moment I saw the number blurry. Gasp, I was broke. My money just enough to pay the admission fee next month. So no nice blouse nor cute flips. And I turned pale. Where did all my money go? Yes, where ALL OF THEM? Is there anyone who stolen my money? The other day, I started to “investigate” through the transaction history. And I found out I was a spendthrift the whole month. Not to mention months before, because I can check the history of the current month only. So, it was me who stolen my own? Wow. I mean W-O-W. Well, I wasn’t a rich girl who has billions on my account. But spending

Soliloqui Seorang Anak Kecil

Image
Itu adalah Jumat pagi yang sejuk dan damai. Sebetulnya. Hingga tangisku yang menggelegar—seperti biasanya—pecah dan membangunkan adik bayi. Para Orang Dewasa kemudian jengkel. Sebab sebagaimana kau tahu, anak kecil yang menangis adalah gangguan. Apalagi jika suaranya kencang, panjang tak terputus. Memang begitu gaya tangisku. Tangis yang membuat semua orang ingin berpaling sebab suaranya menyebalkan. Tapi tangis tetaplah tangis. Aku menangis sebab aku sedih. Aku menangis kerap kali karena aku kecewa. Kecewa pada diriku sendiri yang tak mampu mengendalikan diriku. Sementara, para Orang Dewasa semua menuntutku untuk segera diam. Bagaimana caranya untuk menghentikan tangis ini? Bagaimana cara agar aku tidak sedih lagi? Adakah cara supaya aku bisa tertawa dan bermain lagi? Tahukah kalian, para Orang Dewasa? Maukah kalian memberitahuku bagaimana caranya? Sayangnya, mereka, para Orang Dewasa, kerap tak menemukan cara yang tepat untuk memberitahuku. Untuk menunjukkan