Posts

Showing posts from January, 2017

About my 34th weeks of my third pregnancy

Image
See you soon, baby! Terakhir nulis soal kebuntingan di sini, trus tahu-tahu sekarang posting kebuntingan (lagi). Ya, ini kebuntingan ketiga saya. Udah masuk trimester ketiga, kira-kira sekarang udah 34 week-lah. Tiap hamil pasti ada cerita uniknya sendiri. Hamil pertama, mual-mual bisa sampe trimester ketiga. Saya masih ingat pada suatu malam saya pengen banget makan mie ayam. Semangkuk saya tandas habis. Eh baru pulang trus semangkuk mie itu keluar semua :| Lalu satu malam minggu kami main-main ke Jogja Art Gallery di deket Alun-alun Utara. Kelar muter, keluar galeri trus saya kerasa capek. Duduk sebentar trus seerrrr . Something flew and came out through my pants. About three days after, I had to had my first sectio that night because the things flew out was the amniotic. *zzzzz* Hamil kedua, saya bolak-balik harus bed rest. Sampai akhirnya dengan berat hati memutuskan resign kerja. Sepanjang hamil itu, saya ngeflek dan pendarahan terus. Pendarahannya yang kaya

Tentang Lelaki yang (Tak Habis-habisnya) Memandangiku

Image
Awalnya aku tak begitu peduli akan kehadirannya. Beberapa kali sempat dengar tentang dia dari teman sekelasku yang tak bisa diam kalau ada kakak kelas yang menarik perhatiannya. Si kakak kelas yang punya potensi jadi idola baru. Sampai aku benar-benar menyadari ada makhluk ini di dekatku. Dia, yang kerap memandangiku walau aku jauh ada di belakangnya. Dulu ujian berlangsung dengan sistem duduk sendiri-sendiri. Agar ruang yang ada bisa maksimal terpakai, maka tiap kelas dipasangkan dengan kelas di atasnya. Misalnya, kelasku 2-2, maka nanti satu ruangan dengan kelas 3-2. Begitulah awalnya aku bertemu dengannya. Dia duduk di bangku paling depan pojok dekat pintu. Sementara aku awalnya ada di deret yang sama dengannya. Hanya berbeda satu baris saja. Tak sulit baginya untuk mencari ruang agar arah pandangannya lurus kepadaku. Sesederhana itu, ia bisa membuat hari-hariku terasa bahagia. “Kamu tahu si A?” “Oh, yang duduk sama si L?” Dalam hati, manalah aku bisa tak tahu. Lal