Antologi Rasa: on my view
Ini novelnya Ika Natassa kedua yang saya baca. Buku yang pertama Divortiare, kedua Antologi Rasa. Nah, karena dulu Divortiare cuma minjem, dan kali ini Antologi Rasa-nya beli, maka sekarang mau resensi soal novel Antologi Rasa ini yaaa... Monggo...
Novel ini secara garis
besar bercerita tentang cinta beberapa orang yang berada dalam a friendship
circle. Adalah Harris Risjad (seorang player level PK—penjahat kelamin) who adores Keara. Adalah Keara (a goddess bitch who always living happily, laughing
freely and loving softly) who keeps her truly-honest love only for Ruly. And
meet Ruly (a geek-workaholic and sports addict) who never could ever forget how
Denise always succeed took him into her heart. And oh, Denise is married with
Kemal—a bastard husband, you named it. Such a cheesy romance, actually. But you
have to read it first. (Kalau kata penulisnya sih: BELI BUKUNYA, JANGAN
PINJEM!)
Enough about the story
and tokoh-tokohnya. Now, I’m gonna talking about the way Ika Natassa bercerita
dalam novel ini. First, I was enjoyed every paragraph until last word with
laughing at Harris’s jokes, Keara’s response about it and all. Jujur, ini novel
kedua yang begitu santai, spontan dan truly a page turner after Petir (my favorite
novel ever). So, I will reread this novel. For sure, I guaranteed.
Second, ada beberapa
yang agak janggal sebetulnya (dalam pembacaan saya atas novel ini). misalnya
ketika mulai muncul bagian Ruly. Ruly yang dicitrakan lebih “kalem, alim dan
laki-laki baik” ini justru malah mirip Harris atau Keara dalam penuturannya—isi
kepalanya. Saranku sih, seharusnya si
Ruly ini lebih geek lagi. Uhm, bukan santun, tapi “lempeng”. Karena orangnya cluless (quote to Risjad) dan memang “lempeng”.
Yang bikin gemes,
novel ini some-kind-of-book-that-makes-me-addict. Berasa Keara-Harris are everywhere. Harris is laughing beside me and Keara’s noyoring (oh-forgive-my-english)
him also beside me. Mirip waktu abis baca Petir. Yes, mirip. Efeknya begitu
nempel di pikiran. Third, kenapa Denise's point of view tidak ada? Uhm, mungkin kalau dia ada, novelnya malah jadi "rame" dan gak fokus kali yee... (Nanya sendiri, jawab sendiri.)
And oh, please. Entah kenapa
scene waktu Harris insist to take Keara home is match to David Cook’s song, “Always
Be My Baby”. Just put it on the scene and it will be the most romantic scene along
the movie.
Errr, movie? Will you, Ika Natassa? *grin*
Comments
Post a Comment