Mami, sebuah cerita
Saya menyebut ibu saya dengan panggilan Mami. Entah sejak kapan. Yang saya hanya ingat hanyalah bahwa saya kurang suka dengan panggilan "ibu". Jadilah saya mengubah panggilan ibu dengan Mami. Dan yang penting ia tidak protes. Bahkan adik saya juga ikut-ikutan menggunakan nama panggilan itu. Meski untuk bapak, saya tetap memanggilnya Bapak. Saya pun sadar kombinasi Mami dan Bapak tidaklah cocok didengar. namun bagaimana pun saya lebih senang memanggilnya Mami. Sampai sekarang. Beliau masih mengajar di sebuah SD negeri di daerah Bintaro. Saya begitu senang mendengar cerita-ceritanya tentang murid-muridnya. Banyak yang lucu-lucu. Ceritanya yang paling baru adalah tentang salah seorang muridnya yang baru saja kehilangan ponsel. (Sekolah Mami memang banyak terdapat anak-anak orang kaya.) Nah, setelah anak yang kehilangan ini cerita kepada orang tuanya, lalu orang tuanya pun menyampaikannya kepada Mami. Sebagai langkah awal, Mami dan ibu dari anak itu menggeledah isi tas semua ana